Rabu, 19 November 2014

makalah akuntansi keperilakuan



MAKALAH
PERANAN AKUNTANSI KEPERILAKUAN TERHADAP SIKAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN MANAJERIAL ORGANISASI/PERUSAHAAN
Untuk memenuhi tugas mata kuliah Akuntansi Keperilakuan
 Dosen pengampu Ibu Dra. Tri Siwi Nugrahani, S.E.,M.Si.





Disusun Oleh:
Eka Irianingsih
11133100047

UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA
FAKULTAS EKONOMI
PRODI AKUNTANSI
2014/2015


BAB I
PENDAHULUAN
                                                 
A. Latar belakang
Akuntansi manajemen merupakan suatu sistem informasi karena proses dari akuntansi manajemen akan menghasilkan informasi. Pembuat informasi atau pengguna sistem informasi adalah manusia (bisa para manajer, investor, pemerintah, dan user lainnya yang berkepentingan dengan informasi tersebut). Keberhasilan suatu sistem informasi tak lepas dari perilaku manusianya. Perkembangan akuntansi tak lepas dari perilaku. Mendesaknya kebutuhan akuntansi dan pentingnya peranan manusia dalam bidang akuntansi maka dengan mengadopsi bidang-bidang ilmu lainnya, seperti ilmu psikologi dan sosial, lahirlah akuntansi keperilakuan. Akuntansi keperilakuan akhirnya diakui keberadaannya dan banyak bukti empiris yang dihasilkan oleh para peneliti yang ikut memperkuat bidang akuntansi keperilakuan.
Akuntansi manajemen sangat erat berkaitan dengan manusia. Kajian atau studi di bidang akuntansi manajemen mendapat perhatian bagi riset akuntansi di bidang keperilakuan. Kegagalan dalam hal pencapaian kinerja sebenarnya akibat dari aspek keperilakuan. Perilaku (behavior) adalah tindakan-tindakan (actions) atau reaksi (reaction) dari suatu objek atau organisme.
Akuntansi keperilakuan (behavioral accounting) merupakan bidang yang sangat luas. Dalam perkembangan riset empirisnya diawali dari bidang akuntansi manajemen dan kemudian ke bidang lainnya. Dalam analisisnya banyak didukung oleh teori yang ada di disiplin ilmu lainnya. Suatu hal yang menarik dalam mengkaji bidang riset akuntansi keperilakuan ini adalah mengkaitkannya dengan akuntansi manajemen (managerial accounting). Riset akuntansi keperilakuan dalam bidang akuntansi manajemen yang pertama kali berkembang adalah isu budgeting.

B. Rumusan masalah

Untuk mengetahui arti penting  ilmu keperilakuan yang mempengaruhi manajemen dalam pengambilan keputusan organisasi perusahaan.

          C. Tujuan umum

1.      Menjelaskan mengenai akuntansi adalah tentang manusia
2.      Menjelaskan akuntansi adalah tindakan
3.      Menjelaskan lingkup akuntansi keperilakuan
4.      Menjelaskan akuntansi keperilakuan
5.      Menjelaskan lingkup dan sasaran hasil ilmu keperilakuan
6.      Menjelaskan lingkup dan sasaran hasil dari akuntansi keperilakuan
7.      Akuntansi Manajemen
8.      Keperilakuan dalam Akuntansi Manajemen Budgeting




BAB II
PEMBAHASAN

A. Mempertimbangkan aspek keprilakuan terhadap akuntansi

Akuntansi adalah tentang manusia

            Berdasarkan pemikiran perilaku, manusia dan ffactor social secara jelas didesain dalam aspek-aspek oprasional utama dari seluruh system akuntansi. Dari pengalaman dan praktik banyak manajer dan akuntan telah memperoleh pemahaman yang lebih dari sekedar aspek manusia dalam tugas mereka. Bagaimanapun harus diakui bahwa banyak system akuntansi masih dihadapkan pada berbagai kesulitan manusia yang tidak terhitung, bahkan penggunaan dan penerimaan seluruh sistem akuntansi terkadang dapat menjadi meragukan. Pertanggungjawaban dan pengambilan keputusan dilakukan atas dasar sudut pandang hasil laporan mereka dan bukan atas dasar kontribusi mereka yang lebih luas terhadap efektivitas organisasi. Sebagian prosedur saat ini juga dapat menimbulkan pembatasan yang tidak di inginkan terhadap inisiatif manajerial. Prosedur dapat menjadi tujuan akhir itu sendiri jika semata-mata dibandingkan dengan teknik organisasi yang lebih luas.

Akuntansi adalah tindakan

Di dalam perusahaan, semua anggota perusahaan mempunyai peran yang harus dimainkan dalam mencapai tujuan perusahaan. Peran tersebut bergantung pada seberapa besar porsi tanggung jawab dan rasa tanggung jawab anggota terhadap rasa tanggung jawab pada perusahaan dihargai dalam bentuk penghargaan tertentu. Dalam perusahaan, masing-masing mempunyai tujuan dan bertanggung jawab untuk mencapai tujuan perusahaan tersebut. Kesadaran dapat terwujud manakala mematuhi ketetapan dalam anggaran. Pencapaian tujuan dalam bentuk kuantitatif juga merupakan salah satu bentuk tanggung jawab anggota perusahaan dalam memenuhi keinginan untuk mencapai tujuan dan sasaran informasi.

B. Dimensi akuntansi keprilakuan

Para akuntan dan manajer professional menyadari kebutuhan akan tambahan informasi ekonomi yang dihasilkan system akuntansi. Oleh karena itu informasi ditambah tidak hanya melaporkan data-data keuangan tetapi data-data non keuangan yang terkait dalam proses pengambilan keputusan. Sehingga para akuntan wajar memasukkan dimensi-dimensi keperilakuan dari berbagai pihak yang terkait dengan informasi yang dihasilkan oleh system.

Lingkup akuntansi keprilakuan
           Akuntansi keprilakuan berada dibalik peran akuntansi tradisional yang berarti mengumpulkan, mengukur, mencatat dan melaporkan informasi keuangan. Dengan demikian, dimensi akuntansi berkaitan dengan perilaku manusia dan juga dengan desain, konstruksi, serta penggunaan suatu system informasi akuntansi yang efisien. Akuntansi keprilakuan, dengan mempertimbangkan hubungan antara perilaku manusia dan system akuntansi, menceminkan dimensi sosial dan budaya manusia dalam suatu organisasi. Ruang lingkup akuntansi keprilakuan sangat luas yang meliputi antara lain :

  • ·Aplikasi dari konsep ilmu keprilakuan terhadap disain kontruksi system akuntan si
  •  Studi reaksi manusia terhadap format dan isi laporan akuntansi.
  •  Dengan cara mana informasi diproses untuk membantu pengambilan keputusan
  •  Pengembangan teknik pelaporan yang dapat mengkomunikasikan perilaku-perilaku para pemakai data
·         Pengembangan strategi untuk motivasi dan mempengaruhi perilaku,cita-cita serta tujuan dari orang-orang yang menjalankan organisasi pemakaian data.

Lingkup dari akuntansi  keperilakuan dapat dibagi menjadi tiga bidang besar :
  1. Pengaruh perilaku manusia berdasarkan desain, kontruksi, dan penggunaan system akuntansi
  2. Pengaruh system akunatnsi terhadap perilaku manusia
  3. Metode untuk memprediksi dan strategi unuk mengubah perilaku manusia
  4. Akuntansi keperilakuan : perluasan logis peran akuntansi tradisional

Pengambilan keputusan dengan menggunakan laporan akuntansi akan dapat menjadi lebih baik jika laporan tersebut banyak mengandung informasi yang relevan. Akuntan mengakui adanya fakta ini melalui prinsip akuntansi yang dikenal dengan penggungkapan penuh ( full disclouser). Prinsip ini memelukan penjelasan yang tidak hanya berfusi sebagai pengganti an penambahan informasi gyna mendukung laoran data perusahaan. Tetapi juga sebagai laporan menjelaskan kritik terhadap kejadian-kejadian non keuangan. Informasi tambahan dilaporkan abik dalam sebuah kerangaka laaporan keuangan atau dalam cacatan laoran keuangan sehingga diperlukan suatu msukan informasi keprilakuan guna melengkapi data keuangan dan data lain yang akan dilaporkan.

C. Lingkup dan sasaran hasil ilmu keprilakuan

Akuntansi keperilakuan (behavioral accounting) adalah cabang akuntansi yang mempelajari hubungan antara perilaku manusia dengan sistem akuntansi (Siegel, G. et all. 1989) Istilah ilmu keprilakuan adalah penemuan yang relative baru. Ilmu keprilakuan mencangkup biang riset manapun yang mempelajrinya baik melalui metode obsevasi maupun esperimentasi, perilaku manusia dalam lingkunan fisik maupun manual Ilmu keperilakuan adalah bagian dari ilmu social manusia. Ilmu sosial meliputi disiplin ilmu antropologi, sosiologi, ekonomi, sejarah, politik, psikologi.


D. Lingkup dan sasaran hasil dari akuntansi keprilakuan

Pada masa lalu, para akuntan semata-mata fokus pada pengukuran pendapatan dan biaya yang mempelajari pencapaian kinerja perusahaan di masa lalu guna memprediksi masa depan. Mereka mengabaikan fakta bahwa kinerja masa lalu adalah hasil masa lalu dari perilaku manusia dan kinerja masa lalu itu sendiri merupakan suatu faktor yang akan mempengaruhi perilaku di masa depan. Mereka melewatkan fakta bahwa arti pengendalian secara penuh dari suatu organisasi harus diawali dengan memotivasi dan mengendalikan perilaku, tujuan, serta cita-cita individu yang saling berhubungan dalam organisasi.

E. Akuntansi Manajemen
            Akuntansi manajemen adalah bagian dari akuntansi yang bertujuan membantu manajer untuk menjalankan tiga fungsi pokoknya, yaitu perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan. Kehadiran akuntansi manajemen atau sistem informasi manajemen dalam perusahaan merupakan suatu sistem yang akan memberikan informasi kepada manajemen untuk membantu pihak-pihak internal untuk mencapai tujuan organisasinya.
Teknik-teknik dalam akuntansi manajemen membantu manajemen dalam menjalankan fungsi manajemen. Misalnya, menyusun anggaran (budget), melakukan analisis cost, volume, propit (CVP), analisis varian, dan pemilihan sistem pembebanan biaya yang tepat untuk penentuan harga jual. Pemilihan metode ini akan mempengaruhi keakuratan pembebanan biaya ke produk sehingga manajer dapat dengan tepat menentukan harga jual. Dengan demikian, dapat unggul dan bersaing dalam harga.

Penilaian kinerja manajer saat ini sudah mulai mengalami pergeseran. Jika dahulu menilai kinerja seorang manajer cukup hanya dari perspektif keuangan, tetapi sekarang untuk mendapatkan gambaran yang lebih komprehensif harus dari dua perspektif yang dikenal dengan istilah balanced scorecard. Penilaian kinerja akan dilakukan dari dua sisi, yaitu keuangan (financial) dan non financial seperti penilaian pelanggan/ customer, pertumbuhan dan pembelajaran, serta proses bisnis internal.

Akuntansi manajemen sangat erat berkaitan dengan manusia. Kajian atau studi di bidang akuntansi manajemen mendapat perhatian bagi riset akuntansi di bidang keperilakuan.

F. Keperilakuan dalam Akuntansi Manajemen Budgeting

Budgeting merupakan bagian dari materi akuntansi manajemen, yang memegang peranan dalam perencanaan dan pengendalian sebagai dua bagian yang tak terpisahkan. Perencanan berarti melihat ke depan, yang mengandung pengertian yaitu menentukan tidakan-tindakan apa yang harus dilakukan untuk merealisasikan tujuan tertentu. Sebaliknya, pengendalian adalah melihat ke belakang yang berarti menilai apa yang telah dihasilkan dan membandingkan dengan rencana yang telah disusun. Adapun tujuan anggaran adalah memberikan informasi yang dapat meningkatkan kualitas pengambilan keputusan, sebagai standar bagi evaluasi kinerja dan meningkatkan komunikasi dan koordinasi antarbagian. Anggaran yang disusun berupa anggaran operasi (seperti anggaran penjualan, produksi, pembelian bahan, tenaga kerja, overhead, beban penjualan dan administrasi, persediaan akhir, serta harga pokok penjualan) dan anggaran keuangan (seperti anggaran arus kas, neraca, dan pengeluaran modal). Anggaran digunakan untuk mengontrol kinerja pekerja, yang paling sederhana meliputi empat langkah berikut:
1.      Penetapan standar oleh manajemen
2.      Penetapan standar oleh kelompok yang dikontrol
3.      Kinerja operasi
4.      Pelaporan hasil dengan ganjaran positif atau negatif ditentukan oleh manajemen

Dalam managerial accounting dibagi ke dalam tiga kategori luas, yaitu sebagai berikut.:
1.      Usaha untuk menentukan model bagi seluruh bagian subsistem manusia
2.      Investigasi ke dalam dimensi behavioral dari proses kontrol manajemen
3.      Studi dari sudut pandang behavioral tentang efek karakteristik perusahaan terhadap bentuk dan fungsi sistem informasi manajemen.

Cahyono dkk. (2007) meneliti pengaruh moderasi sistem pengendalian manajemen dan inovasi terhadap kinerja. Wijayantoro dkk. (2007) meneliti hubungan antara sistem pengendalian manajemen dengan perilaku disfunctional: budaya nasional sebagai variabel moderating (penelitian para manajer perusahaan manufaktur di Jawa Tengah). Yufaningrum dkk. (2005) menganalisis pengaruh partisipasi anggaran terhadap kinerja manajerial melalui komitmen tujuan anggaran dan job relevant information (JRI) sebagai variabel intervening. Sumarno (2005) meneliti pengaruh komitmen organisasi dan gaya kepemimpinan terhadap hubungan antara partisipasi anggaran dan kinerja manajerial.
Melalui riset akuntansi keperilakuan, teori-teori, konsep, dan isu-isu terbaru dalam akuntansi manajemen dapat diuji secara empiris mengenai manfaat teori-teori baru tersebut terhadap peningkatan kinerja dalam pengambilan keputusan strategik. Dengan adanya hasil riset empiris dalam akuntansi manajemen ini dapat membantu pengembangan manajemen. Pihak manajemen menjadi yakin terhadap konsep-konsep yang baru dikembangkan tersebut akan membantu dalam fungsi pokok manajemen, yaitu perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan.




BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
  • Ilmu pengetahuan keperilakuan  mempunyai kaitan dengan menjelaskan dan memperediksi mengenai keprilakuan manusia.
  • Akuntansi keprilakuan menghubungkan antara keprilakuan  manusia dan akuntansi.
  • Ilmu keprilakuan merupakan bagian dari ilmu social.
  • Akuntansi ilmu keprilakuan merupakan bagian dari ilmu akuntansi dan pengetahuan keprilakuan.
  • Akuntansi keprilakuan praktis digunakan dan diterapkan dengan menggunakan riset ilmu keprilakuan untuk menjelaskan dan memperediksi perilaku sistem manajerial suatu perusahaan.
  • Akuntansi manajemen erat kaitannya dengan perilaku manusia yang berpengaruh pada komitmen organisasi atau perusahaan dan gaya kepemimpinan terhadap hubungan antara partisipasi anggaran dan kinerja manajerial.






DAFTAR PUSTAKA


Ishak, Muhammad, Arfan Ikhsan. 2005.Akuntansi Keprilakuan.Jakarta:Salemba Empat


Ashton, D.; T. Hopper; dan R.W. Scapens. The Changing Nature of Issues in Management Accounting. Current Issues In ManagementAccounting, 1984

Fisher, J.G. Contingency Theory, Management Control System and Firm Outcome: Past Results and Future Directions. Behavioral Research in Accounting

Gordon, L.A. dan V.K. Narayanan. Management Accounting System,Perceived Environmental Uncertainty and Organization Structure.An Empirical Investigation. Accounting Organizations and Society.

Hirst, M.K. The Effect of Setting Budget Goals and Task Uncertainty on Performance: A theoretical Analysis. The Accounting Review,October 1987. 774 – 784

htt




1 komentar:

  1. Harrah's Philadelphia Casino to reopen Monday - Yogonet
    Harrah's Philadelphia 강남바카라 Casino 저녁밥 추천 in Chester reopened wall street bets Monday, July 썬시티 8, a casino in the Chesterfield area, Harrah's Philadelphia in Chester, wall street bets

    BalasHapus