MAKALAH
PERANAN AKUNTANSI KEPERILAKUAN TERHADAP SIKAP
PENGAMBILAN KEPUTUSAN MANAJERIAL ORGANISASI/PERUSAHAAN
Untuk
memenuhi tugas mata kuliah Akuntansi Keperilakuan
Dosen pengampu Ibu Dra. Tri Siwi Nugrahani,
S.E.,M.Si.
Disusun Oleh:
Eka Irianingsih
11133100047
UNIVERSITAS
PGRI YOGYAKARTA
FAKULTAS
EKONOMI
PRODI
AKUNTANSI
2014/2015
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Akuntansi
manajemen merupakan suatu sistem informasi karena proses dari akuntansi
manajemen akan menghasilkan informasi. Pembuat informasi atau pengguna sistem
informasi adalah manusia (bisa para manajer, investor, pemerintah, dan user
lainnya yang berkepentingan dengan informasi tersebut). Keberhasilan suatu
sistem informasi tak lepas dari perilaku manusianya. Perkembangan akuntansi tak
lepas dari perilaku. Mendesaknya kebutuhan akuntansi dan pentingnya peranan manusia
dalam bidang akuntansi maka dengan mengadopsi bidang-bidang ilmu lainnya,
seperti ilmu psikologi dan sosial, lahirlah akuntansi keperilakuan. Akuntansi
keperilakuan akhirnya diakui keberadaannya dan banyak bukti empiris yang
dihasilkan oleh para peneliti yang ikut memperkuat bidang akuntansi
keperilakuan.
Akuntansi
manajemen sangat erat berkaitan dengan manusia. Kajian atau studi di bidang
akuntansi manajemen mendapat perhatian bagi riset akuntansi di bidang
keperilakuan. Kegagalan dalam hal pencapaian kinerja sebenarnya akibat dari
aspek keperilakuan. Perilaku (behavior) adalah tindakan-tindakan (actions) atau
reaksi (reaction) dari suatu objek atau organisme.
Akuntansi
keperilakuan (behavioral accounting) merupakan bidang yang sangat luas. Dalam
perkembangan riset empirisnya diawali dari bidang akuntansi manajemen dan
kemudian ke bidang lainnya. Dalam analisisnya banyak didukung oleh teori yang
ada di disiplin ilmu lainnya. Suatu hal yang menarik dalam mengkaji bidang
riset akuntansi keperilakuan ini adalah mengkaitkannya dengan akuntansi
manajemen (managerial accounting). Riset akuntansi keperilakuan dalam bidang
akuntansi manajemen yang pertama kali berkembang adalah isu budgeting.
B. Rumusan masalah
Untuk mengetahui arti penting ilmu keperilakuan yang mempengaruhi manajemen
dalam pengambilan keputusan organisasi perusahaan.
C. Tujuan umum
1.
Menjelaskan mengenai akuntansi
adalah tentang manusia
2.
Menjelaskan akuntansi adalah
tindakan
3.
Menjelaskan lingkup akuntansi keperilakuan
4.
Menjelaskan akuntansi keperilakuan
5.
Menjelaskan lingkup dan sasaran
hasil ilmu keperilakuan
6.
Menjelaskan lingkup dan sasaran
hasil dari akuntansi keperilakuan
7.
Akuntansi Manajemen
8.
Keperilakuan
dalam Akuntansi Manajemen Budgeting
BAB II
PEMBAHASAN
A. Mempertimbangkan aspek keprilakuan terhadap
akuntansi
Akuntansi adalah tentang manusia
Berdasarkan pemikiran perilaku, manusia dan ffactor social secara jelas didesain dalam aspek-aspek
oprasional utama dari seluruh system akuntansi. Dari pengalaman dan praktik
banyak manajer dan akuntan telah memperoleh pemahaman yang lebih dari sekedar
aspek manusia dalam tugas mereka. Bagaimanapun harus diakui bahwa banyak system
akuntansi masih dihadapkan pada berbagai kesulitan manusia yang tidak
terhitung, bahkan penggunaan dan penerimaan seluruh sistem akuntansi terkadang
dapat menjadi meragukan. Pertanggungjawaban dan pengambilan keputusan dilakukan
atas dasar sudut pandang hasil laporan mereka dan bukan atas dasar kontribusi
mereka yang lebih luas terhadap efektivitas organisasi. Sebagian prosedur saat
ini juga dapat menimbulkan pembatasan yang tidak di inginkan terhadap inisiatif
manajerial. Prosedur dapat menjadi tujuan akhir itu sendiri jika semata-mata
dibandingkan dengan teknik organisasi yang lebih luas.
Akuntansi adalah tindakan
Di dalam perusahaan, semua anggota
perusahaan mempunyai peran yang harus dimainkan dalam mencapai tujuan perusahaan.
Peran tersebut bergantung pada seberapa besar porsi tanggung jawab dan rasa
tanggung jawab anggota terhadap rasa tanggung jawab pada perusahaan dihargai
dalam bentuk penghargaan tertentu. Dalam perusahaan, masing-masing mempunyai
tujuan dan bertanggung jawab untuk mencapai tujuan perusahaan tersebut.
Kesadaran dapat terwujud manakala mematuhi ketetapan dalam anggaran. Pencapaian
tujuan dalam bentuk kuantitatif juga merupakan salah satu bentuk tanggung jawab
anggota perusahaan dalam memenuhi keinginan untuk mencapai tujuan dan sasaran
informasi.
B. Dimensi akuntansi keprilakuan
Para akuntan dan manajer
professional menyadari kebutuhan akan tambahan informasi ekonomi yang
dihasilkan system akuntansi. Oleh karena itu informasi ditambah tidak hanya
melaporkan data-data keuangan tetapi data-data non keuangan yang terkait dalam
proses pengambilan keputusan. Sehingga para akuntan wajar memasukkan
dimensi-dimensi keperilakuan dari berbagai pihak yang terkait dengan informasi
yang dihasilkan oleh system.
Lingkup akuntansi keprilakuan
Akuntansi keprilakuan berada dibalik peran akuntansi
tradisional yang berarti mengumpulkan, mengukur, mencatat dan melaporkan
informasi keuangan. Dengan demikian, dimensi akuntansi berkaitan dengan
perilaku manusia dan juga dengan desain, konstruksi, serta penggunaan suatu
system informasi akuntansi yang efisien. Akuntansi keprilakuan, dengan
mempertimbangkan hubungan antara perilaku manusia dan system akuntansi,
menceminkan dimensi sosial dan budaya manusia dalam suatu organisasi. Ruang
lingkup akuntansi keprilakuan sangat luas yang meliputi antara lain :
- ·Aplikasi dari konsep ilmu keprilakuan terhadap disain kontruksi system akuntan sim
- Studi reaksi manusia terhadap format dan isi laporan akuntansi.
- Dengan cara mana informasi diproses untuk membantu pengambilan keputusan
- Pengembangan teknik pelaporan yang dapat mengkomunikasikan perilaku-perilaku para pemakai data
·
Pengembangan
strategi untuk motivasi dan mempengaruhi perilaku,cita-cita serta tujuan dari
orang-orang yang menjalankan organisasi pemakaian data.
Lingkup dari akuntansi keperilakuan dapat dibagi
menjadi tiga bidang besar :
- Pengaruh perilaku manusia berdasarkan desain, kontruksi, dan penggunaan system akuntansi
- Pengaruh system akunatnsi terhadap perilaku manusia
- Metode untuk memprediksi dan strategi unuk mengubah perilaku manusia
- Akuntansi keperilakuan : perluasan logis peran akuntansi tradisional
Pengambilan keputusan dengan
menggunakan laporan akuntansi akan dapat menjadi lebih baik jika laporan
tersebut banyak mengandung informasi yang relevan. Akuntan mengakui adanya
fakta ini melalui prinsip akuntansi yang dikenal dengan penggungkapan penuh ( full disclouser). Prinsip ini
memelukan penjelasan yang tidak hanya berfusi sebagai pengganti an penambahan
informasi gyna mendukung laoran data perusahaan. Tetapi juga sebagai laporan
menjelaskan kritik terhadap kejadian-kejadian non keuangan. Informasi tambahan
dilaporkan abik dalam sebuah kerangaka laaporan keuangan atau dalam cacatan
laoran keuangan sehingga diperlukan suatu msukan informasi keprilakuan guna
melengkapi data keuangan dan data lain yang akan dilaporkan.
C. Lingkup dan sasaran hasil ilmu keprilakuan
Akuntansi keperilakuan (behavioral accounting) adalah cabang
akuntansi yang mempelajari hubungan antara perilaku manusia dengan sistem
akuntansi (Siegel, G. et all. 1989) Istilah ilmu keprilakuan adalah penemuan
yang relative baru. Ilmu keprilakuan mencangkup biang riset manapun yang
mempelajrinya baik melalui metode obsevasi maupun esperimentasi, perilaku
manusia dalam lingkunan fisik maupun manual Ilmu keperilakuan adalah bagian
dari ilmu social manusia. Ilmu sosial meliputi disiplin ilmu antropologi,
sosiologi, ekonomi, sejarah, politik, psikologi.
D. Lingkup dan sasaran hasil dari akuntansi
keprilakuan
Pada masa lalu, para akuntan
semata-mata fokus pada pengukuran pendapatan dan biaya yang mempelajari
pencapaian kinerja perusahaan di masa lalu guna memprediksi masa depan. Mereka
mengabaikan fakta bahwa kinerja masa lalu adalah hasil masa lalu dari perilaku
manusia dan kinerja masa lalu itu sendiri merupakan suatu faktor yang akan
mempengaruhi perilaku di masa depan. Mereka melewatkan fakta bahwa arti
pengendalian secara penuh dari suatu organisasi harus diawali dengan memotivasi
dan mengendalikan perilaku, tujuan, serta cita-cita individu yang saling
berhubungan dalam organisasi.
E. Akuntansi
Manajemen
Akuntansi manajemen adalah bagian dari
akuntansi yang bertujuan membantu manajer untuk menjalankan tiga fungsi
pokoknya, yaitu perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan. Kehadiran
akuntansi manajemen atau sistem informasi manajemen dalam perusahaan merupakan
suatu sistem yang akan memberikan informasi kepada manajemen untuk membantu
pihak-pihak internal untuk mencapai tujuan organisasinya.
Teknik-teknik dalam akuntansi manajemen membantu manajemen dalam menjalankan fungsi manajemen. Misalnya, menyusun anggaran (budget), melakukan analisis cost, volume, propit (CVP), analisis varian, dan pemilihan sistem pembebanan biaya yang tepat untuk penentuan harga jual. Pemilihan metode ini akan mempengaruhi keakuratan pembebanan biaya ke produk sehingga manajer dapat dengan tepat menentukan harga jual. Dengan demikian, dapat unggul dan bersaing dalam harga.
Teknik-teknik dalam akuntansi manajemen membantu manajemen dalam menjalankan fungsi manajemen. Misalnya, menyusun anggaran (budget), melakukan analisis cost, volume, propit (CVP), analisis varian, dan pemilihan sistem pembebanan biaya yang tepat untuk penentuan harga jual. Pemilihan metode ini akan mempengaruhi keakuratan pembebanan biaya ke produk sehingga manajer dapat dengan tepat menentukan harga jual. Dengan demikian, dapat unggul dan bersaing dalam harga.
Penilaian
kinerja manajer saat ini sudah mulai mengalami pergeseran. Jika dahulu menilai
kinerja seorang manajer cukup hanya dari perspektif keuangan, tetapi sekarang
untuk mendapatkan gambaran yang lebih komprehensif harus dari dua perspektif
yang dikenal dengan istilah balanced scorecard. Penilaian kinerja akan
dilakukan dari dua sisi, yaitu keuangan (financial) dan non financial seperti
penilaian pelanggan/ customer, pertumbuhan dan pembelajaran, serta proses
bisnis internal.
Akuntansi
manajemen sangat erat berkaitan dengan manusia. Kajian atau studi di bidang
akuntansi manajemen mendapat perhatian bagi riset akuntansi di bidang
keperilakuan.
F. Keperilakuan dalam Akuntansi Manajemen Budgeting
Budgeting
merupakan bagian dari materi akuntansi manajemen, yang memegang peranan dalam
perencanaan dan pengendalian sebagai dua bagian yang tak terpisahkan.
Perencanan berarti melihat ke depan, yang mengandung pengertian yaitu
menentukan tidakan-tindakan apa yang harus dilakukan untuk merealisasikan
tujuan tertentu. Sebaliknya, pengendalian adalah melihat ke belakang yang
berarti menilai apa yang telah dihasilkan dan membandingkan dengan rencana yang
telah disusun. Adapun tujuan anggaran adalah memberikan informasi yang dapat
meningkatkan kualitas pengambilan keputusan, sebagai standar bagi evaluasi
kinerja dan meningkatkan komunikasi dan koordinasi antarbagian. Anggaran yang
disusun berupa anggaran operasi (seperti anggaran penjualan, produksi, pembelian
bahan, tenaga kerja, overhead, beban penjualan dan administrasi, persediaan
akhir, serta harga pokok penjualan) dan anggaran keuangan (seperti anggaran
arus kas, neraca, dan pengeluaran modal). Anggaran digunakan untuk mengontrol
kinerja pekerja, yang paling sederhana meliputi empat langkah berikut:
1.
Penetapan standar oleh manajemen
2.
Penetapan standar oleh kelompok
yang dikontrol
3.
Kinerja operasi
4.
Pelaporan hasil dengan ganjaran
positif atau negatif ditentukan oleh manajemen
Dalam managerial
accounting dibagi ke dalam tiga kategori luas, yaitu sebagai berikut.:
1.
Usaha untuk menentukan model bagi
seluruh bagian subsistem manusia
2.
Investigasi ke dalam dimensi
behavioral dari proses kontrol manajemen
3.
Studi dari sudut pandang
behavioral tentang efek karakteristik perusahaan terhadap bentuk dan fungsi
sistem informasi manajemen.
Cahyono dkk.
(2007) meneliti pengaruh moderasi sistem pengendalian manajemen dan inovasi
terhadap kinerja. Wijayantoro dkk. (2007) meneliti hubungan antara sistem
pengendalian manajemen dengan perilaku disfunctional: budaya nasional sebagai
variabel moderating (penelitian para manajer perusahaan manufaktur di Jawa
Tengah). Yufaningrum dkk. (2005) menganalisis pengaruh partisipasi anggaran
terhadap kinerja manajerial melalui komitmen tujuan anggaran dan job relevant
information (JRI) sebagai variabel intervening. Sumarno (2005) meneliti
pengaruh komitmen organisasi dan gaya kepemimpinan terhadap hubungan antara
partisipasi anggaran dan kinerja manajerial.
Melalui riset akuntansi keperilakuan,
teori-teori, konsep, dan isu-isu terbaru dalam akuntansi manajemen dapat diuji
secara empiris mengenai manfaat teori-teori baru tersebut terhadap peningkatan
kinerja dalam pengambilan keputusan strategik. Dengan adanya hasil riset
empiris dalam akuntansi manajemen ini dapat membantu pengembangan manajemen.
Pihak manajemen menjadi yakin terhadap konsep-konsep yang baru dikembangkan
tersebut akan membantu dalam fungsi pokok manajemen, yaitu perencanaan,
pengendalian, dan pengambilan keputusan.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
- Ilmu pengetahuan keperilakuan mempunyai kaitan dengan menjelaskan dan memperediksi mengenai keprilakuan manusia.
- Akuntansi keprilakuan menghubungkan antara keprilakuan manusia dan akuntansi.
- Ilmu keprilakuan merupakan bagian dari ilmu social.
- Akuntansi ilmu keprilakuan merupakan bagian dari ilmu akuntansi dan pengetahuan keprilakuan.
- Akuntansi keprilakuan praktis digunakan dan diterapkan dengan menggunakan riset ilmu keprilakuan untuk menjelaskan dan memperediksi perilaku sistem manajerial suatu perusahaan.
- Akuntansi manajemen erat kaitannya dengan perilaku manusia yang berpengaruh pada komitmen organisasi atau perusahaan dan gaya kepemimpinan terhadap hubungan antara partisipasi anggaran dan kinerja manajerial.
DAFTAR PUSTAKA
Ishak, Muhammad, Arfan Ikhsan. 2005.Akuntansi
Keprilakuan.Jakarta:Salemba Empat
Ashton, D.; T. Hopper; dan R.W.
Scapens. The Changing Nature of Issues in Management Accounting. Current Issues In ManagementAccounting, 1984
Fisher, J.G. Contingency Theory,
Management Control System and Firm Outcome: Past Results and Future Directions.
Behavioral Research in Accounting
Gordon, L.A. dan V.K. Narayanan.
Management Accounting System,Perceived Environmental Uncertainty and
Organization Structure.An Empirical Investigation. Accounting Organizations and Society.
Hirst, M.K. The Effect of Setting
Budget Goals and Task Uncertainty on Performance: A theoretical Analysis. The
Accounting Review,October 1987. 774 – 784
htt